Latar belakang

Internet Broadband belum masuk didaerah saya, hanya ada opsi 4G untuk Internet rumahan. Kendala koneksi rumahan dengan 4G selain faktor posisi yang menentukan sinyal yaitu adalah faktor kuota.

Harga kuota 4G cukup mahal untuk saya. Sebagai gambaran saat ini saya menggunakan Paket Internet Freedom Internet 150GB / 30 Hari, 220rb / 30 Hari. Sebelumnya saya berlangganan By.U tapi tidak berjalan lama karena untuk mendapatkan kuota 150GB per 30 hari dengan By.U biayanya sekitar 300rb-an.

Koneksi Internet yang didapatkan pun cukup bervariasi karena faktor sinyal & cuaca, antara 2-8Mbps.

Jika saya berlangganan Internet Broadband, setidaknya saya bisa mendapatkan koneksi fixed 30Mbps tiap bulannya. Cukup jauh kan bedanya.

Pain points

Apakah kamu pernah merasakan kuota 50GB, 75GB dan 100GB selalu kurang tiap bulannya padahal kamu merasa penggunaan Internet hanya untuk browsing website, nonton Youtube dan Tiktok.

Did you know bahwa hampir dari 50% traffic internet yang kamu gunakan digunakan untuk ads-network dan tracker?

Artinya apa? Artinya jatah paket datamu tidak kamu gunakan secara maksimal.

Solusi

Berangkat dari permasalahan tersebut, dimulailah perjalanan saya dalam mencari ads, tracker dan malware blocker di level Domain Name Server (DNS).

Berikut beberapa pertimbangan kenapa saya memilih blocker disisi DNS:

  1. Simple, cukup disetup sebagai DNS di WiFi / Router rumah untuk blok dari semua device yang terhubung dengan Router.
  2. Dapat memblokir iklan didalam aplikasi.
  3. Meningkatkan kinerja jaringan karena ads dan tracker diblok sebelum konten video / gambar di download.

Lalu kenapa saya memilih Pi-hole? (https://pi-hole.net/)

Apa sih itu Pi-hole? Kenapa bukan Adguard Home atau NextDNS? pihole.png

Pi-hole, secara umum adalah Network-wide Ad Blocking.

Berikut pertimbangan saya memilih Pi-hole sebagai Adblock dilevel DNS:

  1. Saya punya Single Board Computer (SBC) dan Micro SD tidak terpakai (Orange Pi Zero 512MB + Armbian)
  2. Script installasi mudah dan support hampir semua platform, tersedia juga versi Docker.
  3. Dapat memilih dan menjalankan beberapa DNS upstream, sehingga dapat mempercepat resolving alamat web yang dikunjungi.
  4. Dapat menambahkan Ad-list blocker sesuai kebutuhan.
  5. Privasi karena kamu dapat memilih untuk mengaktifkan DNSSEC.
  6. Visibility karena kamu dapat melihat traffic yang diproses dan diblock oleh Pi-hole lewat Dashboard.
  7. Memiliki fitur DNS caching secara bawaan.

Dibalik kelebihan itu tentunya ada kekurangan Pi-hole, yaitu:

  1. Fitur tidak selengkap dan secanggih Adguard Home
  2. Membutuhkan permission root
  3. Tampilan kurang “moderen”
  4. Tidak bisa berfungsi sebagai DNS-over-HTTPS atau DNS-over-TLS secara default, perlu install unbound atau cloudflared, hanya plain DNS saja.
  5. Untuk menggunakan Pi-hole & Adguard Home perlu device dedicated, jika tidak ada device dedicated bisa menggunakan service NextDNS (https://nextdns.io/). Free tier up to 300.000 request / 30 Hari.

Cara install

Oke, dengan asumsi kamu sudah punya niat dan SBC / PC ngangur untuk diinstall Pi-hole silahkan pilih salah satu metode dibawah ini:

One-Step Automated Install

curl -sSL https://install.pi-hole.net | bash

wait- saya mau tau apa isi scriptnya sebelum eksekusi.

Silahkan cek sendiri :)

git clone --depth 1 https://github.com/pi-hole/pi-hole.git Pi-hole
cd "Pi-hole/automated install/"
sudo bash basic-install.sh

Info lebih lanjut, kunjungi repository Pi-hole. https://github.com/pi-hole/pi-hole